Senin, 28 Juli 2008

Mari Merenung...

"Allah Pasti Menolong Orang yang Ingin Menikah"

(renungan buat yang mau, akan, dan ingin menikah)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Tiga golongan yang pasti mendapat pertolongan Allah. Seorang mujahid yang memperjuangkan agama Allah, seorang penulis yang selalu memberi penawar, dan seorang yang menikah demi menjaga kehormatannya." (HR. Thabrani)
Hadits di atas, pendek, jelas dan sangat menyejukkan. Janji pertolongan yang akan diberikan Allah kepada tiga golongan manusia. Seorang mujahid yang memperjuangkan agama Allah, tentu saja tak mengherankan kita jika Allah menurunkan pertolongan kepadanya. Begitu juga dengan golongan yang kedua, Allah pasti menolong seorang penulis yang memberikan penawar untuk pembacanya.
Pada golongan yang kedua, hampir sama tak mengherankan seperti golongan pertama. Seorang penulis yang mampu memberi penawar bagi pembacanya. Logis, jika Allah memberikan pertolongan, karena pekerjaan yang ia lakukan bukan untuk dirinya sendiri. Pekerjaan yang dilakukan seorang penulis untuk orang lain, untuk peradaban dan khalayak yang lebih luas. Sekali lagi, tak heran jika Allah memberi pertolongan kepadanya.
Tapi yang mengagumkan adalah, lewat Rasulullah, Allah berjanji akan menolong seorang yang ingin menikah demi menjaga kehormatannya. Luar biasa bukan. Menikah sendiri jelas-jelas tidak untuk siapapun, untuk sang pelaku. Belum
lagi ditambah untuk menjaga kehormatannya. Subhanallah.
Namun kenapa banyak pemuda dan pemudi, dalam hal selalu saja mengatakan belum siap untuk menapaki kehidupan baru ini? Penulis buku "Kado Pernikahan untuk Istriku", Muhammad Faudzil Adhim mengatakan, yang terjadi bukanlah pada pemuda tidak siap untuk menikah. "Tapi mereka tidak pernah mempersiapkan diri," ujar Faudzil.
Tampaknya, apa yang dikatakan Faudzil Adhim lebih banyak benarnya dalam hal ini. Para pemuda, bukan belum siap, tapi tidak pernah mempersiapkan diri. Dan sepertinya pertanyaan itulah yang harus kita tanyakan jika anda para bujangan.
Tapi ingat, hadits di atas bukan mengajar anda nekat melakukan nikah tanpa persiapan karena janji pertolongan Allah akan tiba. Tugas kita adalah melakukan persiapan-persiapan sembari berharap ridha-Nya meringankan dan membantu perjalanan kita. Persiapan yang mesti dilakukan adalah, mental dan moral, materi dan spiritual. Insya Allah, jika semua pelan-pelan anda siapkan, Allah akan menurunkan tangan membantu membuat ringan.
Dan ingat, orang yang paling buruk adalah seorang bujang. Seperti yang diingatkan oleh Rasulullah dalam haditsnya. "Orang yang paling buruk di antara kalian adalah seorang bujangan, dan mayat yang paling buruk di antara kalian adalah bujangan." (HR. Imam Ahmad) Jadi kenapa tidak mulai dari sekarang mempersiapkan diri

Tidak ada komentar: